Cuci darah (Hemodialisa) menjadi kebutuhan setiap individu Masyarakat yang mengalami gagal ginjal.
Dokter Fitratul ramadhan, Direktur RSUD Dompu Melalui akun Facebooknya pada Hari Sabtu (23/03/2024) memberikan penjelasan mengenai Jadwal cuci darah yang dirasa lamban oleh masyarakat yang membutuhkan.
1. Cuci darah menggunakan Mesin dan membutuhkan waktu minimal 4 – 5 Jam setiap pasiennya. Mesin juga butuh yang namanya di istirahatkan termasuk pekerja, bila di pakai terus, tentu fungsi dan fokus nya berkurang. Dengan kondisi pasien yg terjadwal rutin, tentunya membutuhkan Mesin yg stabil.
2. Mesin HD sudah ada 10 buah (dari perencanaan awal 5 buah) dengan 2 Shif perhari. Ada 20 pasien yang di layani setiap hari nya, untuk 1 minggu ada 60 pasien terlayani (Minimal 2x Cuci darah/pasien/minggu), bagaimana kl di kurangi saja 1x Cuci darah/pasien/minggu, secara teori, itu sangat tidak memungkinkan krn akan mengorbankan pasien yg sudah rutin. Apakah mau bila saudara2 berada di posisi pasien yg rutin di kurangi dosis terapinya?
3. Dokter spesialis penyakit dalam wajib terlatih minimal 3 bulan full di Bali (Sudah ada, mohon di jaga dan didoakan sehat terus krn RSUD Dompu hanya punya 1 dokter spesialis penyakit dalam tetap) 1 Dokter umum terlatih (Sudah ada) dan Perawat juga terlatih (Sangat jarang ada pelatihan di Indonesia, jadi perlu antri, bisanya 2 orang saja/tahun), namanya terlatih perlu keahlian khusus HD. Dengan kondisi pasien saat ini perawat terlatihnya nya belum sepenuhnya cukup
4. RSUD Dompu SATU – SATU nya Rumah Sakit yang melayani pasien Cuci darah untuk 3 Kabupaten. Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima (Untuk pasien yg bukan dari Dompu, sebelum protes ke RSUD Dompu, minta tolong tanyakan di Kabupaten nya kenapa tidak buka Cuci Darah)
5. Untuk di ketahui bersama sudah puluhan Rumah sakit, menutup pelayanan Cuci Darah, krn dari segi pengeluaran untuk beli ini itu dan jasa nya, merugi. Tidak sesuai dengan pendapatan. Tapi RSUD Dompu tidak berpikiran kesana, krn yg diutamakan adalah peningkatan Kesehatan secara sosial, walaupun kami perlu memutar otak untuk menyeimbangkannya dengan support dari Pemerintah Daerah yang baik.
6. Rumah Sakit itu ada Sistem Rujukan nya, makanya ada Rumah sakit tipe A, B, C, D serta Pratama. Rumah sakit di pulau Sumbawa rata2 tipe C, tidak ada yg B atau A. (Untuk syarat type2 ini silahkan di google, bisa 5 kertas untuk menjelaskan nya) RSUD Dompu type C, bukan sebagai RSUD Pusat Rujukan. Bila type C tidak mampu secara Tenaga maupun Fasilitas, Pilihannya adalah RUJUK ke type B atau A. Begitu juga yang terjadi dengan pasien Cuci Darah.
Selain memberikan penjelasan di atas, ia juga menjelaskan tips untuk masyarakat dengan tetap menjaga kesehatan
“Jaga kesehatan, jaga makan minum, jaga psikis, jangan sampai kita gagal ginjal sehingga kita membutuhkan yang nama nya Cuci darah, yg bisa berlangsung seumur Hidup”. Ungkapnya
dikatakan bahwa Pihak RS berkomitmen untuk tetap menjaga pelayanan tetap berjalan dan untuk di tingkatkan
Sumber: https://www.info720.com/2024/03/dr-fitratun-direktur-rsud-dompu-beri.html